BarataNews.id, Jakarta – Harga bahan bakar minyak (BBM) di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Pertamina, Shell, BP, dan Vivo mengalami penurunan serentak mulai 1 Agustus 2025.
PT Pertamina (Persero) resmi menurunkan harga beberapa jenis BBM nonsubsidi, seperti Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertamax Green. Pertamax, misalnya, turun Rp300 dari harga sebelumnya Rp12.500 menjadi Rp12.200 per liter.
Penurunan harga juga dilakukan oleh SPBU swasta. Shell menurunkan harga Shell Super dari Rp12.810 menjadi Rp12.580 per liter. Vivo mengoreksi harga Revvo 90 menjadi Rp12.490 per liter, Revvo 92 ke Rp12.580 per liter, dan Revvo 95 menjadi Rp13.050 per liter.
Sementara itu, BP turut menyesuaikan harga BBM-nya. BP 92 kini dibanderol Rp12.550 per liter, dan BP Ultimate menjadi Rp13.050 per liter.
Harga BBM Pertamina di Berbagai Wilayah
Pertamina menerapkan harga yang bervariasi berdasarkan lokasi. Di wilayah DKI Jakarta, Jawa, Bali, dan NTB, harga Pertamax turun menjadi Rp12.200 per liter. Pertamax Turbo dijual Rp13.200 per liter, Pertamax Green 95 Rp13.000 per liter, Dexlite Rp13.850, dan Pertamina Dex Rp14.150 per liter.
Di luar Jawa, seperti Sumatera dan Kalimantan, harga Pertamax berkisar antara Rp12.500 hingga Rp12.800 per liter. Wilayah Free Trade Zone seperti Batam dan Sabang menikmati harga lebih rendah, dengan Pertamax dijual Rp11.500 hingga Rp11.700 per liter.
Biosolar subsidi tetap stabil di seluruh wilayah dengan harga Rp6.800 per liter, sedangkan biosolar nonsubsidi di Nusa Tenggara Timur dijual Rp13.750 per liter.
Daftar Harga BBM Shell, BP, dan Vivo per 1 Agustus 2025
Shell
- Shell Super: Rp12.580 per liter
- Shell V-Power: Rp13.050 per liter
- Shell V-Power Diesel: Rp13.230 per liter
- Shell V-Power Nitro+: Rp14.380 per liter
BP
- BP 92: Rp12.550 per liter
- BP Ultimate: Rp13.050 per liter
- BP Ultimate Diesel: Rp14.380 per liter
Vivo
- Revvo 90: Rp12.490 per liter
- Revvo 92: Rp12.580 per liter
- Revvo 95: Rp13.050 per liter
- Diesel Primus Plus: Rp14.380 per liter
Penyesuaian harga ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tren harga minyak global dan kebijakan perusahaan masing-masing. Dengan penurunan harga ini, konsumen diharapkan dapat merasakan dampak positif terhadap pengeluaran harian, terutama pengguna kendaraan pribadi dan pelaku logistik.
