BarataNews.id, Washington DC – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 mengguncang wilayah Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Selasa (29/7/2025) waktu setempat. Meskipun peringatan tsunami sempat dikeluarkan, dampak yang ditimbulkan ternyata jauh lebih ringan dari perkiraan.
Gelombang tsunami yang diperkirakan dapat menyebabkan kerusakan besar hanya menghasilkan dampak kecil saat mencapai wilayah Hawaii dan Pantai Barat Amerika Serikat. Gubernur Hawaii Josh Green menyatakan bahwa tidak ada gelombang besar yang terdeteksi dan tidak ada laporan kerusakan akibat tsunami.
“Ini semacam berkah karena kami tidak melaporkan adanya kerusakan,” ujarnya dalam pernyataan kepada media.
Gempa sebesar ini tergolong langka dan biasanya diasosiasikan dengan risiko tsunami besar. Namun, menurut pakar tsunami dari Universitas Texas A&M dan Universitas Cornell, Philip Liu, kekuatan gempa bukan satu-satunya faktor yang menentukan terbentuknya tsunami.
Faktor Penentu Terjadinya Tsunami
Liu menjelaskan bahwa faktor kunci pembentuk tsunami adalah deformasi vertikal dasar laut. Jika dasar laut tidak mengalami pergerakan naik atau turun secara signifikan, maka gelombang besar tidak akan terbentuk meskipun magnitudo gempa sangat tinggi.
“Tidak semua gempa akan menghasilkan tsunami,” jelas Liu. “Itu sangat bergantung pada bagaimana gempa menciptakan deformasi dasar laut atau dasar samudra.”
Pada kasus Kamchatka, pola keretakan yang terjadi saat gempa tidak cukup memicu deformasi vertikal besar. Data dari alat pemantau laut menunjukkan ketinggian gelombang hanya sekitar 3 hingga 4,3 meter, tergolong kecil untuk gempa dengan magnitudo hampir 9.
Gempa ini juga terjadi di kedalaman sekitar 19 kilometer di bawah permukaan laut, dalam zona subduksi, sebagaimana dijelaskan oleh ahli geologi struktur Judith Hubbard. Ia menyebutkan bahwa kedalaman tersebut tergolong wajar di kawasan tersebut.
Sistem Peringatan Bekerja Akurat
Meski gelombang tsunami terbukti tidak membahayakan, sistem peringatan tetap bekerja sesuai harapan. Liu memuji ketepatan sistem tersebut dalam memprediksi waktu kedatangan gelombang tsunami di seluruh kawasan Pasifik.
Di Rusia sendiri, gelombang mencapai wilayah Severo-Kurilsk di Pulau Paramushir, namun tidak ada laporan kerusakan besar. Di Amerika Serikat, gelombang tiba di Monterey, California, pada pukul 00.48 waktu setempat dan di San Francisco sekitar pukul 1.12.
Aktivitas penerbangan di wilayah terdampak sempat dihentikan sementara. Maskapai Hawaiian Airlines dan Alaska Airlines menghentikan operasional pada malam hari setelah peringatan dikeluarkan, namun segera melanjutkan layanan pada Rabu pagi, menandai pemulihan cepat usai gempa.