BarataNews.id, Jakarta – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia bagian timur, pada Rabu (30/7), memicu peringatan tsunami di sedikitnya 18 negara, termasuk Indonesia.
Pusat gempa berada sekitar 136 kilometer dari Petropavlovsk-Kamchatsky, dengan kedalaman 19 kilometer. Menurut catatan, ini merupakan gempa terbesar secara global sejak 2011 dan yang terkuat di Kamchatka sejak 1952.
Peringatan Tsunami Meluas di Asia Pasifik dan Amerika
Pusat Peringatan Tsunami AS memperkirakan gelombang tsunami dengan tinggi bervariasi dapat menghantam pesisir sejumlah negara. Rusia dan Ekuador diperkirakan menerima dampak paling besar, dengan gelombang mencapai tiga meter.
Pantai Chili, Costa Rica, Hawaii dan Guam (AS), serta Jepang juga diperkirakan menerima gelombang tsunami setinggi satu hingga tiga meter. Negara lain seperti Australia, Kolombia, Meksiko, Selandia Baru, dan Tonga mendapat prakiraan ketinggian gelombang sekitar satu meter.
Sementara itu, Korea Selatan, Brunei Darussalam, Vietnam, Malaysia, China, dan Korea Utara diperkirakan hanya mengalami gelombang dengan tinggi kurang dari 0,3 meter.
Indonesia Terima Dampak Ringan di Sejumlah Wilayah
Di Indonesia, gelombang tsunami diperkirakan setinggi kurang dari 0,5 meter. Wilayah terdampak meliputi Kepulauan Talaud, Kota Gorontalo, Halmahera Utara, Manokwari, Raja Ampat, Sorong bagian utara, dan Jayapura.
Meski tidak terjadi kerusakan besar, peringatan dini tetap dikeluarkan untuk memantau perkembangan situasi. Kementerian Luar Negeri RI juga memastikan tidak ada WNI yang terdampak langsung oleh bencana ini.