Scroll untuk baca artikel
BisnisInternasional

Proyek Kota Futuristik The Line Dikaji Ulang, Saudi Hadapi Tekanan Dana Publik

×

Proyek Kota Futuristik The Line Dikaji Ulang, Saudi Hadapi Tekanan Dana Publik

Sebarkan artikel ini

Megaproyek The Line senilai Rp 8.150 triliun dipertanyakan kelayakannya di tengah defisit anggaran Arab Saudi dan penurunan harga minyak.

Ilustrasi Proyek Kota Futuristik The Line Arab Saudi Yang Kini Dikaji Ulang

BarataNews.id, Jakarta – Megaproyek ambisius Arab Saudi, The Line, kini menghadapi evaluasi menyeluruh di tengah meningkatnya tekanan pada keuangan publik negara tersebut. Proyek kota futuristik senilai US$ 500 miliar atau setara Rp 8.150 triliun itu sedang dikaji ulang oleh lembaga pengelola investasi publik Saudi dengan bantuan konsultan independen.

Langkah ini memunculkan spekulasi tentang masa depan The Line, bagian dari kawasan futuristik Neom yang digagas Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebagai inti dari Visi Saudi 2030.

Kaji Ulang Menyeluruh di Tengah Tekanan Anggaran
Pemerintah Arab Saudi tidak secara spesifik mengungkap ruang lingkup kajian, namun analis menilai evaluasi itu kemungkinan besar mencakup aspek teknis, keuangan, dan dampak ekonominya. Salah satu peneliti dari Arab Gulf States Institute menyebut teknologi, biaya, dan kelayakan proyek menjadi perhatian utama, terutama karena harga minyak yang terus merosot sejak 2022.

Pada pertengahan 2025 ini, harga minyak mentah Brent bahkan sempat menyentuh US$ 70 per barel, jauh dari level ideal Saudi untuk menyeimbangkan anggaran negaranya. Hal ini membuat banyak proyek ambisius harus dikaji ulang dan diprioritaskan kembali.

The Line: Ambisi, Tantangan, dan Kritik
The Line dirancang sebagai kota linear sepanjang 170 km yang akan menampung 9 juta orang di antara dua gedung kaca raksasa dengan sistem transportasi berkecepatan tinggi. Namun, tantangan infrastruktur, lokasi di padang pasir barat laut, serta kebutuhan investasi luar biasa besar membuat proyek ini menuai kritik.

Pihak pengembang menyebut pengkajian ini sebagai bagian dari prosedur standar proyek jangka panjang. Namun, sejumlah pengamat menilai ekspektasi dalam proyek ini sejak awal tidak dikelola secara realistis. Beberapa konsultan disebut terlalu optimistis dalam menyampaikan proyeksi kepada otoritas proyek.

Kabar PHK dan Penyesuaian Skala Proyek
Seorang konsultan yang bekerja dalam proyek Neom mengungkapkan bahwa langkah efisiensi juga tengah dijajaki. Termasuk kemungkinan pengurangan karyawan (PHK) sebagai bagian dari restrukturisasi dan penyesuaian keuangan.

Menurut analis, proyek The Line tidak serta-merta dibatalkan, tetapi kemungkinan besar akan dilanjutkan dalam skala yang lebih kecil dan waktu pelaksanaan lebih panjang dibanding rencana awal. Penyesuaian ini dinilai sebagai langkah logis di tengah tekanan fiskal dan perlambatan ekonomi global.

Visi 2030 tetap menjadi agenda utama Arab Saudi untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dan menciptakan ekonomi yang lebih terdiversifikasi. Namun, keberhasilan proyek seperti The Line sangat bergantung pada kesiapan teknologi, keberlanjutan fiskal, dan respons pasar global terhadap ambisi Saudi ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *