BarataNews.id, Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) dapat menjadi solusi strategis untuk menekan kemiskinan ekstrem di tingkat desa. Program ini dinilai sejalan dengan upaya pembangunan dari desa demi pemerataan ekonomi nasional.
Dalam sambutannya saat peringatan Hari Koperasi Nasional ke-78 di Kantor Kementerian Koperasi, Sabtu (12/7/2025), Budi Arie menyatakan bahwa Kopdes dirancang bukan hanya sebagai lembaga simpan pinjam, tetapi juga sebagai pusat distribusi kebutuhan pokok masyarakat desa. Fungsi koperasi akan diperluas menjadi penyalur barang subsidi, logistik hasil panen, layanan kesehatan, hingga energi.
“Inisiatif tersebut tentunya sangat relevan dengan pembangunan dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan ekstrem melalui Program Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih,” ujar Budi Arie.
Berbasis Kolaborasi Pentahelix, Gandeng Banyak Pihak
Kopdes Merah Putih menerapkan pendekatan kolaboratif atau model pentahelix, dengan menggandeng kelompok tani, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sektor swasta, serta perguruan tinggi. Menurut Menkop, hal ini membuat koperasi tidak lagi berjalan sendiri, melainkan berjejaring demi satu tujuan bersama: mensejahterakan rakyat.
Lebih dari 80.000 unit Kopdes dan Koperasi Kelurahan Merah Putih kini telah terbentuk melalui Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) dan akan dioperasikan secara serentak setelah peluncuran resmi oleh Presiden Prabowo Subianto pada 19 Juli 2025 mendatang. Pemerintah menargetkan seluruh koperasi tersebut bisa berjalan optimal pada Oktober 2025.
Koperasi Desa, Wajah Baru Ekonomi Rakyat
Budi Arie menekankan bahwa keberadaan koperasi akan memberikan dampak langsung pada kesejahteraan petani dan pelaku usaha mikro di desa. Melalui Kopdes, petani tidak lagi menjual hasil panennya sendiri dengan harga rendah. Kini mereka dapat menyimpan hasil panen, menunggu harga membaik, lalu menjual bersama melalui koperasi.
“Petani kecil yang dulu menjual sendiri dengan harga rendah, kini bisa menyimpan panen, menunggu harga naik, dan menjual bersama lewat koperasi. Inilah wajah baru ekonomi rakyat,” tegas Budi Arie.
Dengan konsep modernisasi koperasi berbasis desa dan pendekatan kolaboratif, Kopdes Merah Putih diharapkan menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan yang inklusif dan tahan terhadap guncangan ekonomi global.