BarataNews.id, Jakarta – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara resmi mengusulkan nama Donald Trump untuk menerima Hadiah Nobel Perdamaian. Ia menyampaikan pencalonan tersebut melalui surat resmi kepada Komite Nobel Norwegia, mengklaim bahwa mantan Presiden Amerika Serikat itu layak mendapatkan penghargaan karena sejumlah upaya diplomatiknya.
“Ia tengah menempa perdamaian saat kita berbicara, di satu negara, di satu kawasan demi kawasan,” ujar Netanyahu saat menghadiri jamuan makan malam bersama Trump di Gedung Putih pada Senin (7/7) waktu setempat.
Pencalonan ini bukan kali pertama Trump diajukan sebagai kandidat Nobel. Selama masa jabatannya, Trump telah menerima sejumlah nominasi dari para anggota parlemen dan simpatisan politik. Namun, sejauh ini ia belum pernah benar-benar memenangkan penghargaan tersebut.
Trump Klaim Sebagai Penjaga Perdamaian Global
Dalam pidatonya baru-baru ini, Trump kembali menyuarakan kekecewaannya karena merasa diabaikan oleh Komite Nobel. Ia mengeklaim telah memainkan peran penting dalam mendamaikan berbagai konflik internasional, termasuk antara India dan Pakistan, Serbia dan Kosovo, hingga Mesir dan Ethiopia.
Tak hanya itu, Trump juga menyinggung keberhasilannya menjadi perantara dalam perjanjian Abraham yang membuka jalan normalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab. “Itu pencapaian besar yang bahkan tidak dilirik,” ungkap Trump kepada wartawan.
Saat ini, Trump tengah menjalankan kampanye dengan citra sebagai “pembawa perdamaian” global. Ia berjanji akan segera mengakhiri konflik bersenjata yang masih berlangsung di Ukraina dan Gaza jika kembali menjabat sebagai presiden.