BarataNews.id, Kupang – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya untuk mengenakan masker serta melindungi diri dari paparan abu vulkanik menyusul erupsi besar Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Senin (7/7/2025). Abu vulkanik dengan ketinggian kolom hingga 18.000 meter dari puncak gunung telah tersebar luas, mengancam kesehatan masyarakat terutama sistem pernapasan.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang, Sti Nenotek, menjelaskan bahwa berdasarkan analisis Citra Satelit Himawari-9 dan laporan PVMBG serta VAAC Darwin, abu vulkanik tersebar ke berbagai arah, terutama ke barat daya, barat, dan barat laut. Ketinggian sebaran debu bahkan mencapai hingga 48.000 kaki atau lebih dari 14 kilometer di atmosfer.
Wilayah yang berpotensi terdampak sebaran abu antara lain Kabupaten Flores Timur, Sikka, Ende, Nagekeo, Ngada, Manggarai Timur, Manggarai, Manggarai Barat, seluruh wilayah Sumba, Kota Bima, Pulau Rinca, Pulau Komodo, Selat Sumba, hingga Laut Flores. Warga di kawasan-kawasan ini diminta untuk mewaspadai perubahan kualitas udara dan visibilitas.
BMKG merekomendasikan warga menggunakan masker jenis N95 atau alternatifnya kain basah yang mampu menyaring partikel halus abu vulkanik. Selain itu, masyarakat juga disarankan mengenakan kacamata pelindung dan pakaian lengan panjang agar partikel abu tidak menyentuh langsung kulit dan mata.
Langkah Pencegahan dan Imbauan Mobilitas
Untuk perlindungan rumah tangga, BMKG menyarankan warga menutup rapat pintu dan jendela, serta menyegel celah ventilasi dengan kain lembap atau plastik. Debu yang mengendap di permukaan sebaiknya dibersihkan dengan kain basah agar tidak kembali beterbangan ke udara.