BarataNews, Jakarta – Microsoft kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran terhadap sekitar 9.000 karyawan, setara dengan 4% dari total tenaga kerja globalnya. Kebijakan ini merupakan bagian dari langkah efisiensi perusahaan seiring meningkatnya fokus investasi di bidang kecerdasan buatan (AI).
Langkah PHK ini menyasar berbagai divisi, wilayah, dan tingkat jabatan dalam struktur perusahaan. Termasuk di antaranya divisi penjualan serta unit bisnis seperti Xbox yang turut terdampak restrukturisasi ini. PHK terbaru ini menjadi yang kedua pada tahun ini, setelah sebelumnya Microsoft memangkas sekitar 6.000 pekerja pada Mei lalu, khususnya di posisi produk dan teknik.
“Perubahan organisasi ini diperlukan untuk memposisikan perusahaan dan tim agar tetap kompetitif di pasar yang sangat dinamis,” demikian pernyataan juru bicara Microsoft, Rabu (2/7), dikutip dari Bloomberg.
Tekanan Biaya AI Dorong Efisiensi Karyawan
Lonjakan investasi Microsoft di bidang AI menjadi latar belakang utama kebijakan ini. Perusahaan diketahui telah menggelontorkan dana puluhan miliar dolar AS untuk membangun pusat data, melatih model AI skala besar, dan mengembangkan berbagai aplikasi berbasis AI.
