Jakarta, Baratanews.id. Dewan Etik Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) bakal memanggil Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Poltracking merespons hasil survei kedua lembaga terkait elektabilitas calon gubernur dan calon wakil gubernur Pilkada Jakarta 2024 yang menunjukkan perbedaan signifikan kendati digelar dalam waktu hampir bersamaan.
“Pertama, meminta penjelasan mengapa (hasil survei) mereka berbeda,” kata anggota Dewan Etik Persepi Saiful Mujani saat dikonfirmasi, sebagaimana diberitakan Kompas.com, Jumat (25/10/2024).
Jika dari pemanggilan tersebut survei yang dilakukan kedua pihak ternyata tidak sesuai kaidah, Dewan Etik Persepi akan melakukan audit forensik.
Kalau penjelasan mereka menurut kaidah-kaidah SOP survei tidak cukup meyakinkan, maka berikutnya adalah Dewan Etik dibantu oleh tim pengurus Persepi bakal melakukan audit forensik,” ujar Saiful.
Selanjutnya, jika audit forensik tidak juga menjawab perbedaan tersebut, kata Saiful, akan dilakukan survei ulang. Survei ulang bakal dilakukan oleh Persepi dengan melibatkan kedua lembaga survei. “Dan dari sana untuk memastikan kenapa itu terjadi. Tiga tahap tersebut kami yakin menjawab mengapa terjadi perbedaan,” tambah Saiful.
Saiful menyebut, jika ada pihak yang terbukti melakukan pelanggaran etik berat berupa manipulasi data responden, lembaga survei itu bakal dikeluarkan dari Persepi. Persepi juga tidak akan merekomendasikan lembaga survei yang terbukti melakukan pelanggaran etik terhadap proses survei opini publik.
Kami tidak bertanggung jawab terhadap kualitas, terhadap kompetensi lembaga tersebut melakukan survei opini publik,” tambah dia.
Untuk diketahui, hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis Rabu (23/10/2024) memperlihatkan, pasangan Pramono-Rano unggul pada Pilkada Jakarta 2024 dengan elektabilitas sebesar 41,6 persen. Sementara, pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono mencatatkan tingkat keterpilihan sebesar 37,4 persen. Sedangkan perolehan elektabilitas pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana cenderung stagnan sebesar 6,6 persen.
Survei yang digelar LSI pada 10-17 Oktober 2024 ini melibatkan 1.200 responden warga Jakarta yang berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah.
Sementara, menurut hasil survei Poltracking yang dirilis Kamis (24/10/2024), pasangan Pramono-Rano berada di urutan kedua dengan elektabilitas sebesar 36,4 persen. Menurut survei tersebut, pasangan Ridwan Kamil-Suswono memimpin dengan elektabilitas 51,6 persen. Selanjutnya, paslon independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, elektabilitasnya sebesar 3,9 persen.
Adapun survei Poltracking ini digelar pada 10-16 Oktober 2024 dengan melibatkan 2.000 responden.
(Kord.Red/Tim/Zis).-