TeknoCek Fakta

Jebolan ITB Jawab Misteri Ayam atau Telur Duluan Lewat Rumus Matematika

×

Jebolan ITB Jawab Misteri Ayam atau Telur Duluan Lewat Rumus Matematika

Sebarkan artikel ini
Rumus Probabilitas Digunakan Untuk Menjawab Teka Teki Ayam Atau Telur
Alif Hijriah dari ITB jawab teka-teki ayam atau telur duluan lewat rumus matematika dan teori mutasi genetik.

BarataNews.id, Jakarta – Pertanyaan klasik yang selama ribuan tahun menjadi bahan perdebatan—mana yang lebih dulu, ayam atau telur—akhirnya mendapat penjelasan ilmiah dari Alif Hijriah (29), alumni Magister Matematika Institut Teknologi Bandung (ITB).

Melalui pendekatan probabilistik dan teori mutasi genetik, Alif mencoba menjawab teka-teki tersebut secara logis dan matematis. Penjelasan ini disampaikan melalui akun TikTok miliknya, @aliftowew, pada Selasa (29/7).

Konsep ‘Pra-Ayam’ dan Perhitungan Peluang

Dalam penuturannya, Alif memulai dengan konsep yang disebutnya sebagai “pra-ayam”, yaitu nenek moyang ayam modern yang mengalami mutasi genetik secara bertahap dari generasi ke generasi. Dengan pendekatan probabilitas, ia memperkirakan peluang terbentuknya ayam dari proses mutasi sebesar 1 banding 10 juta (10⁻⁷).

Jika populasi pra-ayam mencapai 100 ribu ekor, maka peluang munculnya ayam pertama menjadi sekitar 0,95%. “Kalau kita ingin peluang munculnya ayam pertama lebih dari 95%, artinya peluang gagalnya kurang dari 5%, kita tinggal masukkan angka-angka itu ke rumus,” ujar Alif.

Hasilnya menunjukkan bahwa ayam pertama kemungkinan besar muncul setelah sekitar 130 generasi mutasi.

Telur Dulu atau Ayam Modern?

Menariknya, Alif juga mengulas asal mula telur. Ia menjelaskan bahwa ayam pertama pasti lahir dari telur. Oleh karena itu, jika pertanyaannya adalah mana yang lebih dulu antara ayam dan telur secara umum, maka jawabannya adalah telur.

Namun, Alif menambahkan referensi dari penelitian ilmiah yang dilakukan oleh University of Warwick pada 2010. Penelitian tersebut mengungkap bahwa protein pembentuk cangkang telur ayam, OC-17, hanya ditemukan di ovarium ayam. Hal ini menyiratkan bahwa telur ayam modern tidak mungkin ada tanpa keberadaan ayam modern.

“Jadi kalau pertanyaannya diubah menjadi ‘ayam modern atau telur ayam modern duluan?’, maka jawabannya adalah ayam dulu,” kata Alif.

Jawaban Bergantung Konteks

Di akhir penjelasannya, Alif memberikan kesimpulan yang filosofis namun jelas. Ia menyatakan bahwa sesungguhnya yang keliru adalah bentuk pertanyaannya. “Karena jawabannya tergantung konteks. Telur secara biologis lebih dulu, tapi telur ayam modern? Itu hanya bisa muncul dari ayam,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *