BarataNews.id, Kuala Lumpur – Thailand dan Kamboja akhirnya menyetujui gencatan senjata tanpa syarat yang diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, Senin (28/7). Kesepakatan ini merupakan hasil pertemuan diplomatik intensif yang digelar di Kuala Lumpur.
Deklarasi tersebut disampaikan Anwar dalam konferensi pers usai bertemu Pelaksana Tugas Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai, dan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet. Pertemuan ini menjadi titik balik penting dalam upaya menurunkan tensi konflik di perbatasan kedua negara.
Anwar, dalam keterangannya, menyebutkan bahwa kesepakatan ini akan segera ditindaklanjuti dengan pertemuan teknis antara jajaran militer Thailand dan Kamboja. Pertemuan lanjutan tersebut dijadwalkan digelar Selasa, 29 Juli.
“Langkah ini menjadi awal yang signifikan menuju stabilitas dan keamanan jangka panjang,” kata Anwar, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Didukung AS dan Cina, Gencatan Senjata Tuai Respons Positif
Pertemuan tiga negara ini turut melibatkan kehadiran diplomat dari Amerika Serikat dan Cina. Kedua negara hadir sebagai pengamat dan pendukung inisiatif perdamaian yang sedang diupayakan.
Pemerintah Amerika Serikat melalui Presiden Donald Trump berperan aktif mendorong tercapainya gencatan senjata. Trump bahkan menggunakan pendekatan tekanan ekonomi melalui ancaman tarif dagang guna mempercepat terwujudnya kesepakatan damai.
Hun Manet menyambut baik hasil pertemuan tersebut. Ia menegaskan bahwa forum ini berjalan positif dan mencerminkan tekad bersama untuk segera mengakhiri konflik yang telah menimbulkan korban di kawasan perbatasan.
“Hasil diskusi ini sangat progresif dan diharapkan mampu menyelamatkan lebih banyak nyawa,” ujar Hun Manet.
Dalam pernyataannya di platform X, Hun Manet menyebut perundingan digagas bersama oleh Malaysia dan Amerika Serikat, dengan partisipasi dari Cina. Tujuan utama pertemuan adalah tercapainya gencatan senjata yang langsung dapat diterapkan.
Thailand Tegaskan Komitmen Serius terhadap Kesepakatan
Sementara itu, Phumtham Wechayachai menyatakan bahwa Thailand berkomitmen penuh terhadap implementasi kesepakatan damai. Meski sebelumnya meragukan ketulusan pihak Kamboja, kini ia optimistis kedua belah pihak akan menjalankan komitmen tersebut dengan itikad baik.
“Thailand menyetujui gencatan senjata dan siap melaksanakannya dengan sungguh-sungguh,” kata Phumtham.
Juru Bicara Pemerintah Thailand, Jirayu Houngsub, menjelaskan bahwa forum digelar di Kantor Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang sekaligus memegang peran sebagai fasilitator dalam kapasitasnya sebagai Ketua ASEAN.
Pertemuan bersejarah ini dinilai sebagai langkah strategis dalam mengurangi ketegangan dan membuka jalan menuju resolusi damai permanen.