BarataNews.id, Bandung – Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menyanggah klaim adanya kebocoran data pribadi milik jutaan penduduk yang tersebar secara ilegal.
Kepala Diskominfo Jabar, Mas Adi Komar, menegaskan bahwa setelah dilakukan penelusuran menyeluruh dan validasi internal, tidak ditemukan bukti yang menunjukkan data yang dikelola oleh Pemprov Jabar telah dibobol.
Klaim Hacker Tak Berdasar Fakta
Pernyataan ini merespons unggahan akun bernama DigitalGhostt di media sosial X yang mengklaim telah memperoleh dan menyebarkan data sensitif warga Jabar ke forum darkweb. Namun menurut Mas Adi, informasi tersebut tidak berdasar dan tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Pemprov Jabar, kata Adi, terus mengupayakan perlindungan maksimal terhadap data pemerintah dan data pribadi masyarakat melalui sistem keamanan siber yang ditingkatkan.
Langkah-langkah konkret dilakukan lewat teknologi keamanan yang diperkuat, koordinasi intensif antarinstansi, serta peningkatan kesadaran seluruh ASN tentang pentingnya menjaga data penting.
“Kami terus menyempurnakan sistem keamanan informasi agar dapat menghadapi potensi ancaman digital, termasuk informasi yang belum tentu dapat dipercaya seperti saat ini,” jelas Adi.
Ajakan Tetap Tenang dan Waspada
Diskominfo Jabar juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik dalam merespons kabar ini dan tetap kritis terhadap informasi yang beredar, terutama yang belum terverifikasi.
“Masyarakat kami dorong untuk menyikapi konten media sosial secara bijak. Bila menemukan informasi meragukan, sebaiknya langsung mengonfirmasi ke lembaga resmi,” tambahnya.
Adi juga menyebut upaya peretasan memang ada, tetapi hingga kini sistem mereka masih mampu menangkal ancaman tersebut.
“Kami terus memantau setiap percobaan pembobolan. Sejauh ini, alhamdulillah, masih aman dan terkendali,” ujarnya, tanpa menjabarkan lebih jauh frekuensi serangan tersebut.
Unggahan DigitalGhostt Picu Kekhawatiran
Pada 10 Juli 2025 pukul 16.33 WIB, akun DigitalGhostt mempublikasikan unggahan yang menyebut telah mengantongi data 4,6 juta warga Jawa Barat. Dalam cuitan bernada provokatif, ia mempertanyakan kesiapan sistem pertahanan siber Indonesia.
“Hello Indonesian people (especially the people of West Java), could your personal data be in my possession? Where is the cyber defense? Is it asleep on a pile of money?” tulisnya sambil menyertakan tangkapan layar dari forum darkweb yang menawarkan file berjudul 4.6 million data of West Java Indonesian citizens (DATABASE).
Gambar tersebut menunjukkan logo resmi Pemprov Jabar dan nama Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah di Sekretariat Daerah. Di dalam deskripsinya, tercantum informasi seperti nama lengkap, alamat, NIK, alamat email, serta pekerjaan.
Meski belum dapat dipastikan keasliannya, unggahan itu telah memicu kekhawatiran publik akan potensi kebocoran data terbesar yang pernah terjadi di wilayah Jabar.
DigitalGhostt Dikenal Aktif di Darkweb
Informasi yang beredar menyebut bahwa DigitalGhostt aktif dalam komunitas darkweb, kerap membagikan data hasil peretasan dan memiliki reputasi tinggi di kalangan tersebut.
Bahkan, akun @H4ckmanac menyebut bahwa sosok ini diyakini sebagai peretas yang pernah membocorkan 700 ribu data dari Kementerian Pertahanan.
Menanggapi hal ini, pakar keamanan siber dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Budi Rahardjo, menyampaikan bahwa meski perlu verifikasi lebih lanjut, kemungkinan klaim DigitalGhostt bukan sekadar isapan jempol.
“Biasanya kalau kasus seperti ini, ya memang betul. Tapi tentu harus diverifikasi dulu. Tapi kemungkinan besar sih betul, memang bocor,” ujar Budi.