Scroll untuk baca artikel
Berita

Ribuan Ojol Demo di Istana, Massa Ancam Matikan Aplikasi

×

Ribuan Ojol Demo di Istana, Massa Ancam Matikan Aplikasi

Sebarkan artikel ini

Aksi bertajuk "Aksi 217 Istana" digelar sebagai bentuk kekecewaan pengemudi terhadap aplikator dan pemerintah

Massa Pengemudi Ojol Demo Depan Istana Merdeka Tuntut Regulasi Aplikator

BarataNews.id, Jakarta – Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dan kurir daring dari berbagai wilayah Indonesia menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di depan Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin siang (21/7). Aksi yang disebut “Aksi 217 Istana” ini merupakan bentuk protes terhadap sikap pemerintah yang dinilai tidak tegas dalam merespons keluhan para pengemudi online.

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyatakan bahwa demonstrasi kali ini akan lebih masif dibanding sebelumnya. Ia memperkirakan jumlah massa mencapai 50 ribu orang. Aksi juga akan merambah ke kawasan Kementerian ESDM di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Dalam pernyataannya, Igun menyebut kekecewaan para pengemudi telah memuncak karena pemerintah dianggap berpihak pada aplikator. Keputusan terbaru pemerintah untuk menaikkan tarif ojek online hingga 15 persen dianggap kontra produktif dan menambah beban para pengemudi.

Lima Tuntutan Utama Massa

Aksi ini mengusung lima tuntutan utama. Pertama, mendesak pemerintah untuk segera menerbitkan undang-undang transportasi online. Kedua, menetapkan regulasi tarif yang adil untuk jasa antar dan pengantaran makanan. Ketiga, melakukan audit investigatif terhadap aplikator. Keempat, menghapus sistem multi order yang dinilai merugikan pengemudi. Terakhir, menghapus potongan yang terlalu besar dari aplikator terhadap penghasilan mitra mereka.

Menurut Igun, aksi ini tidak hanya diikuti oleh pengemudi ojol, tetapi juga oleh pengguna jasa transportasi online dari kalangan pekerja, buruh, mahasiswa, pelajar, hingga pelaku UMKM. Mereka bersatu dalam menyuarakan aspirasi dan mendesak perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan pengemudi online.

Ancaman Aksi Lanjutan dan Off-Bid Massal

Selain aksi demonstrasi, massa juga akan mematikan seluruh aplikasi ojek online secara massal atau melakukan off-bid sebagai bentuk tekanan terhadap aplikator. Igun menegaskan bahwa jika tuntutan tidak ditanggapi, aksi serupa akan terus digelar hingga akhir 2025 secara bergelombang di seluruh Indonesia.

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin, mengatakan pihak kepolisian siap melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar kawasan Istana jika jumlah massa meningkat signifikan. Keamanan dan kelancaran lalu lintas menjadi prioritas untuk mengantisipasi dampak dari aksi demonstrasi tersebut.

Aksi ini menjadi peringatan keras bagi pemerintah dan perusahaan aplikator bahwa keberlangsungan sektor transportasi daring tidak dapat dipisahkan dari perlindungan hak para pengemudi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *