Scroll untuk baca artikel
Berita

Pengakuan Berubah, Dedi Mulyadi Sempat Izinkan Makan Gratis di Garut

×

Pengakuan Berubah, Dedi Mulyadi Sempat Izinkan Makan Gratis di Garut

Sebarkan artikel ini

Sebelum tragedi pesta rakyat, Dedi Mulyadi sempat terekam membolehkan warga makan gratis. Namun setelah kejadian, ia menyebut tak tahu acara tersebut.

Dedi Mulyadi Berbicara Saat Di Wawancarai Media

BarataNews.id, Garut – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjadi sorotan usai pesta rakyat pernikahan anaknya di Alun-Alun Garut berujung tragedi. Tiga warga meninggal dunia dan puluhan luka-luka akibat kericuhan saat pembagian makanan gratis. Namun publik dibuat bertanya-tanya lantaran pengakuan Dedi Mulyadi soal acara itu berubah sebelum dan sesudah insiden.

Dalam video percakapan yang diunggah di kanal YouTube pribadinya sebelum acara berlangsung, Dedi Mulyadi terlihat berdiskusi dengan sang putra, Maula Akbar, terkait teknis pelaksanaan pesta rakyat dan hiburan untuk warga. Dalam perbincangan tersebut, Dedi bahkan sempat menekankan bahwa masyarakat akan datang dalam jumlah besar karena popularitasnya.

“Jadi untuk warga dilaksanakan tanggal 18. Jadi tanggal 18 warga boleh datang ke lapangan. Makan sepuasnya, nonton sepuasnya, tertawa sepuasnya,” kata Dedi dalam video tersebut. Maula juga menyebut sejumlah pengisi acara hiburan seperti Kiwil, Ceu Popon, hingga grup kesenian lokal.

Dedi pun meminta acara dilaksanakan pada Jumat malam agar tidak terjadi kerumunan berlebih di hari sebelumnya. Lokasi acara disebut berada di Pendopo Garut, tepat di sebelah alun-alun kota.

Berubah Setelah Tragedi

Namun setelah kejadian nahas yang merenggut nyawa warga, Dedi Mulyadi memberikan pernyataan berbeda. Ia mengaku tidak mengetahui adanya agenda syukuran dan pembagian makanan gratis bagi warga yang digelar siang hari.

“Acara syukuran Maula dan Putri, secara pribadi saya tuh tidak tahu acara kegiatan itu. Saya hanya memahami bahwa nanti malam itu ada kegiatan saya bertemu warga dalam bentuk pentas seni,” ujar Dedi usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Jawa Barat, Sabtu (19/7).

Ia menambahkan bahwa agenda resmi yang diketahuinya adalah pentas seni malam hari yang dijadwalkan berlangsung pukul 19.00 WIB di area lapangan terbuka. Acara siang hari, menurut Dedi, tidak termasuk dalam jadwal yang ia miliki.

“Kan itu jelas tuh di YouTube saya, jelas kan hari Jumat jam 7 malam bareng acara kesenian. Jadi yang jam 13 tuh tidak ada dalam agenda yang saya miliki,” tegasnya.

Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan di kalangan publik, mengingat sebelumnya ia sempat menyatakan mendukung acara makan gratis dan hiburan bagi warga. Perbedaan pernyataan ini menambah kompleksitas pengusutan insiden yang kini ditangani oleh pihak kepolisian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *