Bagi siswa, dana besar tersebut dapat memperbaiki sarana pembelajaran, memperluas akses pendidikan, dan mengembangkan kurikulum yang relevan dengan dunia kerja. Program BOS dan KIP tetap menjadi tulang punggung pemerataan pendidikan, khususnya bagi siswa dari keluarga kurang mampu.
Selain itu, kurikulum berbasis proyek, STEM, dan keterampilan abad ke-21 mulai dikembangkan agar siswa lebih siap menghadapi tantangan global.
Namun, manfaat tersebut tidak akan optimal tanpa pengawasan yang ketat, perencanaan yang cermat, dan komitmen semua pemangku kepentingan untuk menggunakan anggaran secara tepat sasaran. Evaluasi menyeluruh terhadap efektivitas belanja negara di sektor pendidikan pun sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa investasi besar ini benar-benar berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.