BarataNews.id, Flores Timur – Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami erupsi eksplosif pada Senin (7/7), dan dampaknya masih dirasakan hingga Selasa (8/7). Akibat sebaran abu vulkanik yang luas, dua bandara di wilayah tersebut—Bandara Maumere dan Bandara Larantuka—ditutup sementara guna menjamin keselamatan penerbangan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa hujan abu masih terjadi di sejumlah wilayah terdampak. Arah angin yang berubah-ubah ke tiga arah membuat sebaran abu semakin meluas. Penutupan bandara menjadi langkah mitigasi yang dianggap perlu untuk mencegah risiko kecelakaan penerbangan.
“Dua bandara yakni Bandara Larantuka dan Maumere ditutup sementara akibat dampak sebaran abu. Meskipun demikian, arus lalu lintas darat masih terpantau aman dan lancar,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Selasa (8/7).
Masyarakat Diimbau Patuhi Zona Bahaya
BNPB mengingatkan masyarakat dan wisatawan untuk tidak memasuki zona bahaya yang telah ditetapkan oleh Badan Geologi, khususnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Radius larangan aktivitas ditetapkan sejauh 6 kilometer dari pusat erupsi dan sektor barat daya hingga timur laut sejauh 7 kilometer.
Selain risiko erupsi lanjutan, potensi banjir lahar dingin juga menjadi perhatian. Warga diminta meningkatkan kesiapsiagaan, terutama di wilayah aliran sungai yang berhulu dari Gunung Lewotobi Laki-Laki, seperti Sungai Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, dan Nurabelen. Jika terjadi hujan deras, risiko banjir lahar dapat meningkat secara signifikan.