3. Tingkatkan Posisi Tawar Global
Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menilai keanggotaan Indonesia dalam BRICS sebagai langkah tepat untuk meningkatkan posisi tawar dalam forum global seperti OECD.
Menurutnya, selama ini Indonesia kerap diposisikan tidak setara dalam forum-forum internasional. Dengan menjadi bagian dari BRICS, posisi tawar Indonesia terhadap negara-negara Barat akan semakin kuat.
“Keputusan bergabung BRICS justru akan meningkatkan posisi Indonesia di mata OECD dan komunitas internasional. Ini langkah penting untuk unlock potensi ekonomi nasional,” tegas Wijayanto.
4. Kesempatan Ikut Menentukan Arah Organisasi
Selain manfaat ekonomi, keanggotaan Indonesia dalam BRICS membuka kesempatan bagi Indonesia untuk turut menentukan arah dan prioritas organisasi. Isu seperti ketahanan pangan, teknologi, perubahan iklim, dan penguatan perdagangan intra-BRICS dapat menjadi titik fokus kerja sama.
Wijayanto menambahkan bahwa kondisi geopolitik saat ini, terutama jika Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS, akan memperlemah komitmen multilateral negara-negara Barat. Dalam situasi itu, BRICS bisa menjadi forum alternatif yang lebih inklusif.