BarataNews.id, Jakarta – Pemerintah Indonesia diminta bersiap menghadapi potensi gugatan hukum internasional yang diajukan oleh keluarga Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang meninggal dunia saat mendaki Gunung Rinjani. Permintaan itu disampaikan oleh Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, menyusul adanya ancaman dari pihak keluarga untuk membawa kasus ini ke ranah internasional.
Saleh menekankan pentingnya kesiapsiagaan pemerintah menghadapi kemungkinan tersebut, terutama dalam mengumpulkan bukti dan menyusun argumen hukum yang kuat. “Pemerintah harus mengikuti kasus ini dengan hati-hati. Keluarga Juliana tampaknya belum menerima kejadian ini secara lapang dada,” ujar Saleh pada Jumat (4/7/2025).
Ia menambahkan bahwa Indonesia perlu menyiapkan tim pengacara berkompeten untuk membela posisi negara, bila gugatan benar-benar diajukan ke lembaga internasional.
Evaluasi Sistem Keamanan Pendakian Rinjani
Terkait insiden pendakian yang menimpa Juliana Marins, Saleh mengimbau agar seluruh sistem pengelolaan pendakian di Gunung Rinjani dievaluasi secara menyeluruh. Menurutnya, keselamatan pendaki harus menjadi prioritas utama dalam aktivitas wisata alam seperti pendakian gunung.
“Pendakian adalah kegiatan pencinta alam. Maka, kenyamanan dan keselamatan setiap pendaki harus dijamin. Ini tanggung jawab semua pihak, termasuk pengelola taman nasional,” tegasnya.
