BarataNews.id, Banyuwangi – Insiden tenggelamnya kapal feri KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali menghebohkan masyarakat pada Rabu malam (2/7/2025). Kapal tersebut bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, sekitar pukul 23.05 WIB dan mengalami kecelakaan di tengah laut hanya beberapa saat kemudian.
Berdasarkan informasi dari Basarnas Banyuwangi, sekitar pukul 00.15 WITA atau 23.15 WIB, operator Pelabuhan Gilimanuk menerima sinyal darurat dari kapal yang menyatakan adanya kebocoran mesin. Tidak lama berselang, tepat pukul 00.19 WITA, kapal dilaporkan mengalami pemadaman total (blackout) dan kehilangan kendali.
KMP Tunu Pratama Jaya Hanyut dan Terbalik
Pukul 00.22 WITA, kapal feri tersebut dilaporkan telah terbalik dan hanyut ke arah selatan Selat Bali. Posisi terakhir kapal tercatat berada di titik koordinat -08°09.371′ LS dan 114°25.1569′ BT. Kapal-kapal lain di sekitar lokasi kejadian berusaha melakukan evakuasi darurat namun terkendala cuaca buruk dan ombak tinggi.
Koordinator Basarnas Banyuwangi, Wahyu Setia Budi, mengatakan pihaknya langsung mengerahkan tim penyelamat dengan rubber boat begitu menerima informasi kecelakaan laut tersebut. Dari manifes yang diterima, kapal membawa 53 penumpang, 12 kru kapal, serta 22 unit kendaraan berbagai jenis.