BarataNews, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Kamis pagi (3/7/2025). Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.23 WIB di pasar spot, rupiah tercatat menguat 36 poin atau 0,22% ke level Rp16.210,5 per dolar AS.
Penguatan ini terjadi setelah AS dan Vietnam mengumumkan kesepakatan dagang, yang mendorong optimisme pelaku pasar terhadap kemungkinan tercapainya kesepakatan serupa dengan negara lain, menjelang tenggat tarif impor pada 9 Juli mendatang.
Di sisi lain, indeks dolar AS terpantau sedikit melemah, hanya naik 0,01 poin ke level 96,7. Kondisi ini memperkuat posisi mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.
Faktor Global dan Perhatian Terhadap Suku Bunga AS
Pada perdagangan sebelumnya, Rabu (2/7), rupiah sempat melemah hingga 47 poin atau 0,29% ke posisi Rp16.247 per dolar AS. Namun pelemahan ini tidak berlanjut, seiring pelemahan dolar akibat sentimen global.
Dikutip dari Reuters, para pelaku pasar tengah menantikan data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis sebelum libur nasional 4 Juli. Laporan ADP menunjukkan bahwa sektor swasta AS mengalami penurunan tenaga kerja sebesar 33.000 orang—angka ini merupakan penurunan pertama dalam lebih dari dua tahun.
Situasi tersebut menambah spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) dapat mempertimbangkan untuk memangkas suku bunga lebih cepat. Berdasarkan alat prediksi CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga pada Juli meningkat dari 20% menjadi 25% setelah rilis data ADP.