BarataNews, Paris – Prancis tengah dilanda gelombang panas ekstrem yang mengakibatkan dua warga meninggal dunia dan lebih dari 300 orang lainnya harus dirawat di rumah sakit. Kondisi cuaca panas berlebihan ini memicu lonjakan kasus penyakit yang berkaitan dengan suhu tubuh dan dehidrasi.
Menteri Transisi Ekologi Prancis, Agnes Pannier-Runacher, menyatakan dalam konferensi pers bahwa ratusan warga telah dilarikan ke rumah sakit melalui layanan darurat nasional. “Lebih dari 300 orang dibawa ke rumah sakit akibat dampak cuaca panas. Dua orang bahkan meninggal dunia karena penyakit yang disebabkan suhu ekstrem ini,” ujarnya, Rabu (2/7).
Menteri Kesehatan Catherine Vautrin menambahkan bahwa wilayah Ile-de-France mengalami lonjakan permintaan layanan medis. “Kami mencatat peningkatan hingga 15% dalam panggilan layanan darurat medis di wilayah ini sejak suhu mencapai puncaknya pada Selasa,” jelasnya kepada radio RMC.
Status Siaga Ditingkatkan, Listrik Terputus di Ribuan Rumah
Sebagai respons terhadap kondisi cuaca ekstrem, badan meteorologi nasional Meteo Prancis menetapkan status siaga merah – level tertinggi – di empat departemen. Sementara itu, tingkat siaga oranye diberlakukan di Paris dan 55 departemen lainnya yang mencakup dua pertiga wilayah negara.