Dari Deteksi Bahaya hingga Pemantauan Lalu Lintas
Sandi menjelaskan bahwa robot dog akan difungsikan mirip anjing pelacak K9, yaitu untuk mendeteksi bahan berbahaya. Bedanya, robot ini dinilai lebih efisien karena tak membutuhkan makanan, pelatihan khusus, atau pawang. Selain itu, ketahanannya terhadap kondisi ekstrem menjadi keunggulan tersendiri.
Sedangkan robot humanoid akan digunakan untuk sistem pengenalan wajah dan pemantauan pelanggaran lalu lintas di wilayah rawan. Dengan kemampuan bergerak dinamis dan sudut pandang 360 derajat, robot ini disebut akan sangat membantu dalam kegiatan patroli berbasis teknologi.
“Fungsinya untuk melakukan scanning, identifikasi biometrik, dan pengawasan keramaian. Ini bagian dari visi digitalisasi Polri yang selaras dengan program Asta Cita Presiden Prabowo,” jelas Sandi.