Scroll untuk baca artikel
BisnisBerita

Cina & India Pangkas Impor Batu Bara RI, Mongolia dan Rusia Ambil Alih Pasar

×

Cina & India Pangkas Impor Batu Bara RI, Mongolia dan Rusia Ambil Alih Pasar

Sebarkan artikel ini

Impor batu bara Indonesia anjlok hingga 14% karena Cina dan India beralih ke pemasok berkalori tinggi seperti Mongolia, Rusia, dan Afrika Selatan.

Kapal Tongkang Mengangkut Batu Bara Di Sungai Musi, Simbol Penurunan Ekspor Indonesia Ke Cina Dan India

BarataNews.id, Jakarta – Ekspor batu bara Indonesia ke dua pasar terbesar, yakni Cina dan India, mengalami penurunan tajam pada lima bulan pertama tahun 2025. Kedua negara tersebut mulai beralih ke batu bara berkalori tinggi dari negara lain seperti Mongolia, Rusia, dan Afrika Selatan, yang dinilai lebih efisien meski berharga lebih mahal.

Menurut data dari firma analitik Kpler, ekspor batu bara Indonesia ke Cina anjlok sebesar 12,3%, sementara ke India turun lebih dalam hingga 14,3%. Secara keseluruhan, total ekspor batu bara Indonesia sepanjang Januari hingga Mei hanya mencapai 187 juta ton atau turun 12% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pergeseran permintaan ini dilandasi pertimbangan efisiensi energi. Batu bara berkalori tinggi memang memiliki harga lebih tinggi, namun menghasilkan lebih banyak energi per tonnya. Vasudev Pamnani, Direktur I-Energy Natural Resources India, menyebut bahwa 1 juta ton batu bara berkalori tinggi dapat menggantikan hingga 1,5 juta ton batu bara dari Indonesia dalam hal energi yang dihasilkan.

Negara pemasok seperti Rusia bahkan menawarkan diskon harga untuk batu bara jenis ini, menjadikannya pilihan yang lebih kompetitif dibanding batu bara termal Indonesia. Mongolia juga mencatat lonjakan ekspor hingga 44,8% ke Cina, sementara Afrika Selatan mengalami kenaikan ekspor 26,1% ke India dalam periode yang sama.

RI Fokus ke Permintaan Domestik
Di tengah tekanan global, Indonesia mulai mengalihkan fokus ke pasar dalam negeri, terutama sektor industri yang tidak terikat regulasi harga, seperti peleburan nikel. Menurut Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia, pengiriman batu bara untuk pasar domestik diperkirakan naik 3% tahun ini, sementara ekspor diperkirakan turun sekitar 10%.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *