“Kita punya orang di The Fed yang tidak paham apa yang terjadi,” tukas Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, Jumat (27/6/2025). Dia juga mengisyaratkan sudah menyiapkan tiga sampai empat nama calon pengganti Powell yang menurutnya lebih pro-rakyat.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dalam keterangannya menyebut bahwa Trump kemungkinan akan mengumumkan nama pengganti Powell sebelum akhir 2025. Tujuannya adalah agar sosok tersebut bisa memulai masa jabatan sebagai Ketua The Fed pada Januari 2026.
Namun, pernyataan ini memicu kekhawatiran para pengamat ekonomi karena dianggap sebagai tekanan politik yang mencederai prinsip independensi bank sentral.
“Jika presiden secara terang-terangan menunjuk seseorang hanya karena satu kebijakan spesifik, maka garis batas antara eksekutif dan bank sentral akan semakin kabur,” ujar seorang analis kebijakan moneter dari New York.