Dorongan Kemitraan Industri Pertahanan
Tak hanya membahas isu geopolitik, Erdogan juga membuka pintu kerja sama strategis di bidang ekonomi dan pertahanan. Ia menyerukan peningkatan kerja sama industri pertahanan antara Turki dan Amerika Serikat sebagai bagian dari upaya memperkuat kemitraan bilateral.
“Memajukan kerja sama dalam industri pertahanan akan memfasilitasi pencapaian tujuan volume perdagangan sebesar 100 miliar dolar AS,” ujar Erdogan dalam keterangan resmi, menyebut potensi pertumbuhan perdagangan bilateral yang saat ini masih jauh dari target.
Seruan Erdogan tersebut datang di tengah dinamika politik NATO, menyusul keputusan Trump yang enggan menyatakan komitmen eksplisit terhadap klausul Pasal Lima, yakni komitmen saling membela antaranggota NATO. Sikap Trump ini menuai reaksi dari sejumlah anggota, namun di sisi lain mendapat tanggapan positif dari Turki yang ingin menjaga keseimbangan antara otonomi dan kolaborasi.
Pujian Erdogan kepada Trump memunculkan spekulasi bahwa Ankara mungkin sedang membentuk ulang arah politik luar negerinya, terutama jelang pemilu AS 2026. Dukungan terhadap Trump, yang kerap bersikap pragmatis dalam kebijakan luar negeri, bisa jadi merupakan strategi Turki untuk memastikan pengaruhnya tetap kuat di arena global, khususnya dalam hubungan transatlantik.
Meski demikian, belum ada pernyataan resmi dari Gedung Putih menanggapi pertemuan tersebut. Trump juga belum menanggapi secara langsung pujian Erdogan dalam unggahan media sosialnya.