Dicecar 31 Pertanyaan, Fokus pada Peran Nadiem
Dalam proses pemeriksaan, penyidik mengajukan sekitar 31 pertanyaan kepada Nadiem. Fokus utama adalah pada sejauh mana keterlibatan dan pengetahuannya sebagai menteri, termasuk apakah ia memberikan arahan langsung terkait vendor, spesifikasi, dan anggaran proyek pengadaan Chromebook tersebut.
“Penyidik ingin mengetahui apakah ada arahan, keputusan, atau komunikasi langsung yang berkaitan dengan penggunaan anggaran negara dalam proyek ini,” jelas Harli.
Nama perusahaan teknologi raksasa Google juga muncul dalam pemeriksaan, mengingat Chromebook adalah produk eksklusif berbasis sistem operasi milik Google. Penyidik menyelidiki kemungkinan adanya pengaruh penawaran dari pihak vendor atau hubungan dengan staf kementerian.
Sementara itu, penyidikan belum menetapkan satu pun tersangka dalam perkara ini. Namun, penyidik disebut tengah menunggu kesaksian dari Jurist Tan, eks Staf Khusus Nadiem. Hingga kini, Jurist sudah tiga kali mangkir dari panggilan pemeriksaan dengan alasan pribadi dan urusan luar negeri.
Kejagung menyatakan akan mengkaji langkah hukum yang memungkinkan jika Jurist tidak segera hadir, termasuk potensi penjemputan paksa setelah koordinasi lintas kementerian.
Kasus ini menyoroti pengadaan laptop pendidikan dalam skema digitalisasi sekolah. Sebelumnya, program ini sempat mendapat kritik karena nilai anggaran yang besar namun hasil pemanfaatannya dinilai belum optimal, termasuk kompatibilitas perangkat dan kondisi infrastruktur pendidikan yang tidak merata.