Kinerja Jadi Fokus Utama
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menyatakan bahwa suntikan dana ini akan digunakan secara maksimal untuk mengoptimalkan kesiapan armada. Baik Garuda Indonesia sebagai maskapai layanan penuh (FSC) maupun Citilink sebagai maskapai bertarif rendah (LCC), disebut siap masuk ke fase pemulihan dan ekspansi lebih agresif.
“Keberhasilan pemulihan bukan hanya soal dana, tapi strategi bisnis yang kuat dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan,” tegas Wamildan.
Garuda Indonesia menargetkan penguatan kapabilitas operasional, optimalisasi model bisnis, serta pendampingan berkelanjutan berbasis tata kelola perusahaan yang baik.
Dukungan Danantara diproyeksikan akan memperkuat posisi Garuda Indonesia di pasar penerbangan domestik maupun internasional. Fokus awal diarahkan pada pemulihan kualitas layanan dan efisiensi biaya operasional, seiring meningkatnya permintaan pascapandemi dan ketegangan geopolitik yang mengganggu rantai pasok global.
Dengan masuknya dana dari Danantara, publik kini menanti apakah langkah ini cukup untuk membawa Garuda kembali mengudara dengan performa terbaik—dan tidak lagi tersandung beban warisan masa lalu.