Pernyataan Korea Utara itu datang di tengah meningkatnya kekhawatiran dunia atas potensi perang besar di Timur Tengah, yang bisa melibatkan kekuatan global. Rusia sebelumnya juga telah menyuarakan kekhawatiran bahwa konflik Iran-Israel bisa menjadi pemicu Perang Dunia III.
Trump dan AS Dikritik Meski Klaim Non-Intervensionis
Sementara itu, Wakil Presiden AS JD Vance menjelaskan bahwa keterlibatan militer AS bukan sebagai bentuk dukungan terhadap Israel, melainkan langkah terfokus untuk mencegah ancaman nuklir Iran. Dalam wawancara dengan ABC News, Vance menyatakan bahwa prioritas utama kebijakan luar negeri Presiden Donald Trump tetap pada perlindungan keamanan global melalui pendekatan strategis.
“Keterlibatan kami saat ini adalah upaya sangat terfokus untuk menghilangkan ancaman dari program nuklir Iran,” ucap Vance. Ia menambahkan bahwa AS tetap berpegang pada prinsip non-intervensionisme seperti yang dijanjikan Trump dalam kampanye pemilu 2024.
Namun, pernyataan itu tak mengurangi kritik global, termasuk dari Korea Utara yang memandang aksi militer AS sebagai pelanggaran hukum internasional dan bentuk campur tangan terang-terangan.