BarataNews.id, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh makin dalam pada Senin (23/6/2025) sore, seiring memuncaknya tensi geopolitik global akibat serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran. IHSG ditutup anjlok 2,24% ke level 6.752,09, mencerminkan kecemasan investor terhadap potensi eskalasi perang besar.
Data Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa dari 797 saham yang diperdagangkan, sebanyak 565 saham terkoreksi, hanya 106 saham yang menghijau, dan sisanya stagnan. Nilai transaksi jelang penutupan menembus Rp10,18 triliun dengan frekuensi mencapai 1,12 juta kali.
Ketegangan memuncak sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa militer AS telah menggempur tiga fasilitas nuklir utama Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan. Meskipun Iran membantah lokasi tersebut masih aktif, pengumuman resmi dari Trump cukup untuk mengguncang pasar global.
Iran dikabarkan secara resmi telah menutup Selat Hormuz, jalur pengiriman minyak vital yang menyalurkan hampir 20% pasokan minyak dunia dan lebih dari 30% LNG global. Press TV menyebut keputusan ini sudah mendapat konsensus legislatif dan menunggu finalisasi dari Dewan Keamanan Nasional Iran.
