Seruan Pemakzulan dan Desakan Pemungutan Suara
Tak hanya kritik biasa, beberapa anggota Demokrat bahkan menyebut tindakan Trump layak dimakzulkan. Anggota DPR dari Illinois, Sean Casten, menyebutnya “pelanggaran konstitusional”, sementara Bernie Sanders menyebut serangan itu “sangat tidak sah”.
Senator Tim Kaine mengonfirmasi bahwa ia akan memaksakan voting penuh di Senat guna membatasi kewenangan perang Presiden. Ia menegaskan bahwa publik Amerika tidak menginginkan perang baru di Timur Tengah, apalagi dilakukan secara sepihak.
Pihak Gedung Putih disebut hanya memberikan “peringatan sopan” kepada segelintir anggota Kongres menjelang serangan, tanpa detail strategis atau konsultasi formal. Hal ini menyalahi kebiasaan yang seharusnya melibatkan “Gang of Eight” — kelompok elit bipartisan yang biasa diberi pengarahan sebelum misi militer besar.
Pemimpin minoritas DPR Hakeem Jeffries bahkan menyebut serangan ini sebagai langkah menyesatkan yang “membahayakan pasukan AS” dan “menipu rakyat”.
Ketegangan di Timur Tengah kini meningkat drastis. Sejumlah analis memperingatkan kemungkinan balasan dari Iran, yang dapat menyasar pangkalan AS di Irak, Suriah, atau bahkan aset sipil negara sekutu AS.
Beberapa anggota Kongres pun mengingatkan bahwa langkah sepihak semacam ini bisa memicu eskalasi besar, mengingat sejarah konflik panjang antara Washington dan Teheran.
Kini, DPR dan Senat AS diprediksi akan menggelar pemungutan suara dalam waktu dekat untuk mengevaluasi batasan kekuasaan perang Presiden — yang bisa berujung pada pelucutan wewenang militer Trump jika mayoritas menyetujui.