BarataNews.id, Teheran – Perang besar Iran versus Israel kian memanas dengan masuknya Amerika Serikat ke dalam pusaran konflik. Ketegangan mencapai puncaknya saat AS secara terbuka menggempur situs nuklir Iran, memicu respons darurat dari Teheran. Bahkan, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah menunjuk tiga kandidat pengganti jika dirinya gugur dalam perang.
Presiden AS Donald Trump melalui serangan udara presisi menggunakan jet pengebom B-2 dan rudal jelajah mengklaim telah menghancurkan tiga fasilitas nuklir utama Iran di Natanz, Isfahan, dan Fordow. Serangan ini dilakukan bersamaan dengan intensifikasi militer Israel yang sudah berlangsung sejak 3 Juni 2025.
Meski demikian, Wakil Presiden AS JD Vance membantah bahwa keterlibatan Washington dalam konflik adalah bentuk dukungan penuh terhadap operasi militer Israel. “Fokus kami semata-mata pada eliminasi ancaman nuklir Iran, bukan terlibat dalam konflik regional,” tegasnya dalam wawancara dengan ABC News, Minggu (22/6).
Menyadari ancaman langsung terhadap dirinya dan stabilitas pemerintahan, Ayatollah Khamenei mengambil langkah tidak biasa. Ia dikabarkan telah menunjuk tiga ulama senior untuk menggantikan posisinya bila ia terbunuh. Laporan The New York Times mengutip tiga pejabat Iran yang menyebut Khamenei ingin memastikan transisi kekuasaan berjalan cepat dan tertib jika skenario terburuk terjadi.
Situasi internal Iran disebut berada dalam siaga penuh. Meski rantai komando mengalami gangguan akibat serangan udara, namun sistem pemerintahan dan militer masih berfungsi. “Kami tidak akan runtuh hanya karena beberapa rudal,” ungkap seorang pejabat senior kepada media lokal.