Meski belum terlibat secara resmi, Amerika Serikat diperkirakan memegang peran penting jika konflik ini meluas. Presiden AS Donald Trump memberikan peringatan keras kepada Iran melalui unggahan di platform Truth Social. Ia menyatakan bahwa AS telah “menguasai langit Iran” dan mengklaim memiliki informasi intelijen soal keberadaan Pemimpin Tertinggi Iran.
“Kami Bisa Serang Sekarang, Tapi Kami Tahan Dulu”
Dalam unggahannya, Trump menegaskan bahwa Iran menjadi ancaman serius dan target militer potensial. “Kami tahu persis di mana ‘Pemimpin Tertinggi’ bersembunyi. Dia adalah target yang mudah. Tapi kami tidak akan menghabisinya, setidaknya untuk saat ini,” tulisnya. Trump juga menyebut bahwa kesabaran Amerika semakin menipis.
Pernyataan ini muncul bersamaan dengan laporan pengaktifan Boeing E-4B, menambah sinyal bahwa AS tengah berada dalam posisi siaga penuh.
Gedung Putih dan Pentagon hingga kini belum memberikan penjelasan resmi soal tujuan pengaktifan E-4B. Namun, para analis menyebut momen ini bukanlah kebetulan. Pengaktifan pesawat yang hanya digunakan dalam situasi ekstrem ini bisa menjadi sinyal bahwa Washington tengah mempersiapkan diri menghadapi potensi eskalasi militer di kawasan Teluk.
Pesawat kiamat Boeing E-4B terakhir kali ramai dibahas publik saat krisis Korea Utara memuncak pada 2017. Kini, kehadirannya kembali menimbulkan tanda tanya besar: apakah dunia tengah menuju babak baru konflik berskala global?