Scroll untuk baca artikel
BeritaCek Fakta

Istilah “Prasejarah” Mau Diganti Jadi “Sejarah Awal”, Arkeolog Pertanyakan Urgensinya

×

Istilah “Prasejarah” Mau Diganti Jadi “Sejarah Awal”, Arkeolog Pertanyakan Urgensinya

Sebarkan artikel ini

Arkeolog kritik perubahan istilah dalam penulisan sejarah ulang Indonesia karena tak melibatkan diskusi ilmiah dan rawan bias politis

Wiwin Djuwita Ramelan menyampaikan kritik terhadap penggantian istilah prasejarah dalam diskusi daring bersama para arkeolog Indonesia

BarataNews.id, Jakarta – Rencana penggantian istilah “prasejarah” menjadi “sejarah awal” dalam proyek penulisan ulang Sejarah Nasional Indonesia (SNI) menuai sorotan tajam dari kalangan arkeolog. Salah satu yang menyuarakan keberatan adalah Wiwin Djuwita Ramelan dari Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI), yang mempertanyakan urgensi perubahan terminologi tersebut.

Dalam diskusi daring pada Rabu (18/6/2025), Wiwin menekankan bahwa istilah prasejarah telah digunakan secara internasional selama lebih dari dua abad dan diakui dalam literatur ilmiah global. Menurutnya, perubahan ini justru menimbulkan kebingungan tanpa disertai alasan akademis yang kuat.

“Pertanyaannya sekarang, apa urgensinya mengubah terminologi yang sudah dipahami dan dipakai lebih dari 200 tahun itu secara mendunia? Perbedaan terminologi sejarah dan prasejarah sudah jelas dan tidak perlu lagi diperdebatkan,” ujar Wiwin.

Wiwin menjelaskan, istilah “prasejarah” merujuk pada masa ketika manusia belum mengenal sistem tulisan. Pembagian antara masa prasejarah dan sejarah telah menjadi konsensus akademik yang diadopsi luas oleh komunitas arkeologi dan sejarah dunia. Ia menilai istilah baru seperti “sejarah awal” justru lebih kabur dan berpotensi mengaburkan batasan metodologis penting dalam ilmu sejarah.

Dikhawatirkan Politis dan Tidak Ilmiah

Lebih lanjut, Wiwin juga mengkritik proses penetapan istilah baru ini yang dinilainya tidak melibatkan diskusi terbuka antarilmuwan. “Apalagi para ilmuwan tidak diberi kesempatan untuk bertukar pikiran dan beradu argumentasi,” tambahnya. Ia berharap bahwa istilah “sejarah awal” hanya digunakan sebagai judul bab, bukan menggantikan sepenuhnya istilah “prasejarah” dalam narasi akademik resmi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *