Sementara Rp1,5 triliun lainnya akan dialokasikan untuk ekspansi unit bisnis pelabuhan dan penyimpanan melalui penyertaan modal di anak usaha CCP. Dana ini difokuskan pada pembangunan fasilitas pendukung seperti tangki penyimpanan, pipa ethylene, dan infrastruktur pelabuhan lainnya.
Laba Melejit, Aset Tumbuh Signifikan
CDIA membukukan kinerja positif sepanjang 2024 dengan laba bersih mencapai US$32,69 juta, meningkat tajam dari US$1,87 juta pada 2023. Pendapatan juga tumbuh menjadi US$102,25 juta dari sebelumnya US$75,76 juta. Total aset perusahaan per akhir 2024 mencapai US$1,07 miliar.
Pertumbuhan tersebut memperlihatkan potensi bisnis CDIA yang terintegrasi dengan kebutuhan infrastruktur logistik dan energi di Indonesia. Namun, tingginya beban utang tetap menjadi perhatian dalam analisis risiko keuangan perusahaan pasca-IPO.
Dengan IPO yang dijadwalkan pada 8 Juli 2025, pasar akan mengamati apakah CDIA dapat memanfaatkan dana publik untuk memperkuat struktur keuangan dan mengurangi ketergantungan pada pembiayaan eksternal.