Terkait kerja sama strategis, Putin menyebutkan bahwa perjanjian kemitraan strategis antara Rusia dan Iran tidak mencakup aspek pertahanan atau militer secara langsung.
“Memang ada perjanjian strategis, tetapi tidak ada klausul tentang kerja sama di bidang pertahanan,” imbuhnya.
Pernyataan Putin ini datang di tengah meningkatnya kekhawatiran atas eskalasi konflik antara Iran dan Israel, yang dapat memicu ketegangan global yang lebih luas. Sinyal bahwa Rusia akan tetap hadir di Iran meski konflik membesar bisa dibaca sebagai pesan kuat ke Barat bahwa Moskow tetap akan mempertahankan posisinya di kawasan tersebut.
Namun, ketidakinginan Putin untuk menyatakan komitmen militer secara langsung bisa dimaknai sebagai langkah diplomatis untuk menghindari keterlibatan langsung dalam konflik bersenjata dengan Israel atau negara-negara pendukungnya.
Putin memilih untuk menjaga diplomasi dan menahan diri dalam menjawab skenario provokatif tentang pembunuhan Ayatollah Khamenei. Meski begitu, komitmen Rusia terhadap kerja sama sipil dan teknis dengan Iran ditegaskan kembali—terutama di proyek nuklir Bushehr—menunjukkan dukungan diam-diam tapi strategis.