Pada tahun 2006, Wilmar resmi melantai di Bursa Singapura dengan nama Wilmar International Limited, mempertegas statusnya sebagai pemain global di sektor agribisnis.
Bisnis Wilmar Kini dan Jejak Globalnya
Hingga akhir 2020, Wilmar memiliki total lahan tanam seluas lebih dari 232.000 hektar, dengan sekitar 65 persen berada di Indonesia. Perkebunan mereka tersebar di Sumatera, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah, sementara sebagian lainnya berada di Malaysia, Uganda, dan kawasan Afrika Barat.
Di sektor hilir, Wilmar merupakan produsen minyak goreng kemasan terbesar dunia. Produk-produk seperti Sania, Sovia, Fortune, hingga Siip adalah hasil olahan mereka yang telah merajai pasar Indonesia.
Wilmar juga mengelola lebih dari 35.000 hektar lahan melalui skema kemitraan dengan petani kecil serta aktif dalam produksi pupuk dengan kapasitas 1,2 juta metrik ton per tahun—terbesar di Indonesia.
Kasus korupsi yang tengah menjerat Wilmar menjadi salah satu pengungkapan terbesar sepanjang sejarah oleh Kejagung. Tak hanya menyita triliunan rupiah, kasus ini juga membongkar bagaimana korporasi raksasa bisa beroperasi dengan jaringan dan skala yang sangat luas.