Respons Klarifikasi Fadli Zon
Menanggapi kritik tersebut, Fadli Zon mengeluarkan klarifikasi dengan menyebut dirinya tidak menyangkal adanya kekerasan seksual dalam kerusuhan Mei 1998. Ia menegaskan perlunya kehati-hatian akademik dalam penggunaan istilah “massal” karena laporan-laporan terdahulu, menurutnya, belum menyajikan bukti konklusif terkait jumlah, tempat, dan pelaku. Fadli juga menolak tudingan bahwa penulisan sejarah versi Kementerian Kebudayaan menghilangkan narasi perempuan.
Menurut Fadli, terminologi “massal” masih menjadi perdebatan dalam komunitas akademik dan sebaiknya dikelola secara bijak. Ia menyatakan mendukung penghentian segala bentuk kekerasan seksual dan menyerukan perhatian serius terhadap penyintas dan korban kekerasan serupa yang masih terjadi saat ini.
Istana Serukan Serahkan ke Sejarawan
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, menyerukan agar isu ini diserahkan pada sejarawan yang berkompeten. Ia meminta masyarakat tidak terjebak dalam spekulasi yang dapat memperkeruh suasana. Hasan menegaskan proses penyusunan sejarah yang sedang dikerjakan oleh Kementerian Kebudayaan akan melibatkan pakar sejarah yang kredibel dan terbuka terhadap kritik serta masukan publik.