Baratanews.id — Jakarta, Bupati Indramayu, Lucky Hakim, resmi memulai hari pertamanya menjalani hukuman magang di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Selasa (6/5) pagi. Sanksi ini dijatuhkan sebagai buntut dari kunjungan pribadinya ke Jepang pada April lalu yang menuai sorotan publik.
Tiba di kantor Kemendagri dengan mengenakan seragam dinas harian, Lucky Hakim langsung menerima arahan dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Dalam hari pertamanya, Lucky mengikuti sesi pembinaan yang mencakup berbagai materi penting, seperti kerja sama antardaerah, pelayanan publik, hingga urusan perbatasan negara.
Sanksi ini akan dijalani oleh Lucky selama tiga bulan ke depan. Selama masa magang tersebut, ia akan berkegiatan dan belajar langsung di lingkungan Kemendagri untuk meningkatkan pemahamannya mengenai tata kelola pemerintahan yang baik.
Meski tengah menjalani sanksi, Lucky mengaku melihat sisi positif dari pengalaman ini. Dalam keterangannya kepada media, ia menyampaikan bahwa kesempatan magang ini menjadi pelajaran sekaligus pengalaman berharga.
“Ini menurut saya ya, saya tahu ini saya sedang disanksi, tapi kalau saya boleh mengambil hikmahnya, bahwa ini satu kesempatan yang luar biasa. Saya bisa duduk bersama dengan Pak Menteri, sebelahan. Terus banyak Pak Dirjen. Ini saya di tengah-tengah orang-orang yang super penting dan super sibuk,” ungkapnya.
Lucky menegaskan bahwa dirinya tidak akan menyikapi pengalaman ini dengan rasa bangga berlebihan, namun justru akan menjadikannya sebagai momen introspeksi dan pembelajaran.
“Tentu tidak boleh saya besar kepala. Tapi saya ambil hikmahnya, bahwa ini saya sedang diberi sanksi. Tapi hikmahnya adalah suatu kesempatan luar biasa untuk saya,” lanjutnya.
Kasus pelesiran ke Jepang yang dilakukan oleh Lucky Hakim pada April lalu sempat menimbulkan polemik, mengingat statusnya sebagai kepala daerah yang seharusnya mengutamakan pelayanan publik dan kepentingan daerah. Keputusan Kemendagri untuk memberikan sanksi berupa magang dianggap sebagai langkah pembinaan yang bersifat edukatif agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.