baratanews.id, JAKARTA– Dalam pernyataannya baru-baru ini, Hanura mengungkapkan kesiapan untuk mengambil posisi oposisi terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran, tergantung pada sikap politik PDIP. Hanura menegaskan bahwa sikap politik mereka akan disesuaikan dengan posisi PDIP, dan kemungkinan besar mereka akan berada di luar pemerintahan jika PDIP memilih posisi yang sama, ungkap Oesman Sapta Odang Ketum Hanura di acara Livi on Point yang disiarkan oleh Kompas TV pada 2 Agustus 2024.
Menurut pernyataan yang dibacakan, Hanura menekankan bahwa meskipun mereka bergabung dengan PDB dalam pemilihan presiden, mereka tidak terikat dalam koalisi resmi. Hanura menolak menjadi bagian dari koalisi dan lebih memilih untuk bekerja sama secara politik. Kerja sama ini diterima oleh PDIP, khususnya oleh Bu Mega, dengan catatan bahwa keputusan dalam kerjasama politik diambil secara bersama-sama tanpa adanya hierarki ketua.
Dalam kerjasama politik ini, Hanura menganggap bahwa semua pihak memiliki hak yang setara untuk memberikan masukan, tanpa adanya perbedaan status seperti dalam koalisi. Partai ini juga menyampaikan bahwa mereka tidak terlibat dalam Koalisi Indonesia Maju dan menegaskan bahwa setiap kelompok politik memiliki loyalitas terhadap kelompoknya masing-masing.
Menjelang pelantikan Prabowo, Hanura tetap membuka kemungkinan untuk berkomunikasi dan menyampaikan pendapat. Mereka menggarisbawahi pentingnya bangsa Indonesia untuk cerdas dalam berpolitik dan menjalankan konstitusi secara konstitusional.
