baratanews.id – Jakarta, Dalam acara Market Outlook 2024, ekonom dari Verdhana Sekuritas membahas isu terkait harga subsidized meal atau makan bergizi gratis yang menjadi perdebatan publik. Diskusi ini dimulai ketika tim Prabowo-Gibran mengundang seorang ekonom untuk membahas kemungkinan pengurangan harga subsidized meal dari angka yang telah ditetapkan sebesar 15.000 rupiah.
Ekonom tersebut mengungkapkan adanya rencana untuk menurunkan harga subsidized meal menjadi sekitar 9.000 atau bahkan 7.500 rupiah. Rencana ini bertujuan untuk menjadikan program tersebut lebih hemat biaya dan dapat menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat. Presiden juga diberi tugas untuk mempertimbangkan pengurangan biaya makan hariannya agar bisa lebih terjangkau.
Gibran, sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam program ini, memastikan bahwa makan bergizi gratis tidak hanya akan dilaksanakan di Solo tetapi juga di kota-kota lain dalam waktu dekat. Program ini akan diperluas ke berbagai kota seperti Surabaya, dengan penyesuaian biaya yang mungkin berbeda di setiap lokasi. Penyesuaian ini meliputi menu yang ditawarkan, yang mungkin akan berubah sesuai dengan harga komoditas lokal, seperti ayam, sayuran, telur, atau ikan.
Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih luas dan membantu meringankan beban masyarakat dalam hal biaya makan yang bergizi. Penyesuaian menu dan harga akan dilakukan agar program ini tetap berkelanjutan dan efektif dalam mencapai tujuannya.
