baratanews.id – Jakarta, Dalam dunia politik, terutama menjelang pemilihan kepala daerah, survei elektabilitas menjadi alat penting untuk mengukur kekuatan calon-calon yang akan bertarung. Baru-baru ini, survei elektabilitas untuk pemilihan gubernur Jawa Timur yang dirilis oleh Litbang Kompas menunjukkan bahwa Khofifah Indar Parawansa , mantan gubernur Jawa Timur, masih memimpin dengan angka yang mengesankan. Khofifah meraih elektabilitas sebesar 26,8%, menunjukkan posisinya yang kuat sebagai kandidat utama.
Namun, posisi Khofifah kini mendapat tantangan serius dari Risma Tri Harini, Menteri Sosial sekaligus kader PDI Perjuangan. Risma mencatatkan angka elektabilitas sebesar 13,6%, menempatkannya tepat di bawah Khofifah. Meskipun angka ini jauh di bawah Khofifah, kemunculan Risma dalam bursa calon gubernur menunjukkan adanya potensi yang perlu diperhatikan oleh partai-partai politik.
Menurut peneliti Litbang Kompas, kehadiran Risma dalam daftar kandidat dapat mempengaruhi strategi beberapa partai politik dalam menentukan calon mereka. Beberapa partai politik mungkin mempertimbangkan Risma sebagai lawan yang serius untuk Khofifah, meskipun masih terbuka peluang bagi kandidat lainnya untuk ikut dalam persaingan ini.
Dalam konteks ini, Risma, yang merupakan salah satu kandidat potensial, juga muncul sebagai nama yang patut dicermati. Partai-partai politik yang berpartisipasi dalam Pilkada Jatim mungkin akan menilai kembali strategi mereka dengan mempertimbangkan kehadiran Risma di arena politik. Potensi ini membuka peluang bagi PDI Perjuangan (PDIP) untuk merencanakan langkah yang lebih strategis dalam menghadapi Khofifah.
Penting untuk dicatat bahwa dalam menentukan pilihan kepala daerah, partai-partai politik tidak hanya bergantung pada elektabilitas semata. Faktor-faktor seperti peran organisasi masyarakat dan aspek kultural dari pemilih Jawa Timur juga mempengaruhi keputusan akhir. Oleh karena itu, meskipun Khofifah saat ini berada di posisi teratas, dinamika politik menjelang Pilkada Jatim bisa saja berubah seiring dengan berkembangnya situasi politik dan preferensi pemilih.