Scroll untuk baca artikel
Berita

Dua Orang Kepercayaan Prabowo Subianto Masuk Kabinet

×

Dua Orang Kepercayaan Prabowo Subianto Masuk Kabinet

Sebarkan artikel ini
Dua Orang Kepercayaan Prabowo Subianto Masuk Kabinet
Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono (tengah) bersama Wakil Menteri Pertanian Sudaryono (kanan) dan Wakil Menteri Investasi Yuliot Tanjung (kiri) memberikan keterangan usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7/2024). Presiden Joko Widodo melantik tiga wakil menteri yakni Thomas Djiwandono menjadi Wakil Menteri Keuangan, Sudaryono menjadi Wakil Menteri Pertanian, dan Yuliot Tanjung menjadi Wakil Menteri Investasi.

baratanews.id – Jakarta, Presiden Joko Widodo resmi melantik dua orang dekat presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengisi posisi wakil menteri dalam kabinetnya. Langkah ini dianggap sebagai bagian dari strategi politik yang saling menguntungkan antara Jokowi dan Prabowo. Dua sosok yang dilantik tersebut adalah Thomas Jiwandono, keponakan Prabowo sekaligus bendahara umum Partai Gerindra, dan Sudariono, mantan asisten Prabowo yang kini menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah.

Thomas Jiwandono dilantik sebagai Wakil Menteri Keuangan 2. Sebagai keponakan Prabowo dan bendahara umum Partai Gerindra, penunjukan Thomas mencerminkan kedekatan pribadi dan politik dengan Prabowo. Dalam perannya yang baru, Thomas akan bekerja erat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memastikan anggaran 2025 selaras dengan kebijakan pemerintah saat ini dan program-program yang diusung presiden terpilih.

Dua Orang Kepercayaan Prabowo Subianto Masuk Kabinet-1
Wamentan Sudaryono yang berlatar aspri Prabowo mengaku paham betul target Prabowo ingin menjadikan Kementan sebagai panglima pangan. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Sudariono, yang memiliki latar belakang sebagai anak petani dan mantan asisten Prabowo, dilantik sebagai Wakil Menteri Pertanian. Dalam sambutannya, Sudariono menyatakan siap menjalankan program-program yang ada, termasuk program swasembada pangan. Ia juga berkomitmen untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Sudariono menekankan pentingnya kontinuitas kebijakan dari Presiden Jokowi ke pemerintahan Prabowo yang akan datang.

Politik Saling Menguntungkan

Pengamat politik menilai bahwa penunjukan dua orang kepercayaan Prabowo dalam kabinet Jokowi adalah langkah strategis yang menguntungkan kedua belah pihak. Dengan menempatkan orang-orang dekat Prabowo di posisi strategis, Jokowi memastikan adanya kesinambungan dan stabilitas dalam pemerintahan. Di sisi lain, Prabowo mendapatkan keuntungan dengan memiliki representasi yang kuat dalam kabinet, yang dapat membantu mengakomodir kepentingannya ketika ia memimpin nanti.

Menurut pengamat, dalam sejarah transisi politik Indonesia pasca reformasi, ini adalah pertama kalinya seorang presiden terpilih telah menempatkan orang-orang kepercayaannya di kabinet presiden yang masih berkuasa. Penempatan dini ini diharapkan dapat memuluskan transisi kebijakan dan pemerintahan, sehingga tidak terjadi kekosongan atau perubahan drastis yang dapat mengganggu stabilitas nasional.

Dua Orang Kepercayaan Prabowo Subianto Masuk Kabinet-3
Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono Baru Dilantik di Istana Negara Foto Instagram @ThomasDjiwandono

Transisi Kebijakan yang Mulus

Penempatan Thomas Jiwandono dan Sudariono dalam kabinet Jokowi menunjukkan upaya nyata untuk menjaga kesinambungan kebijakan. Thomas, dengan perannya di Kementerian Keuangan, akan berusaha memastikan semua hal yang menyangkut anggaran, terutama untuk tahun 2025, selaras dengan apa yang telah dicetuskan oleh pemerintah sekarang dan rencana presiden terpilih ke depan.

Sementara itu, Sudariono, dengan latar belakangnya sebagai anak petani, diharapkan dapat membawa perspektif baru dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani. Program swasembada pangan menjadi salah satu fokus utama yang akan dijalankannya.

Masuknya orang-orang kepercayaan Prabowo ke dalam kabinet Jokowi merupakan langkah strategis yang mencerminkan politik saling menguntungkan antara Jokowi dan Prabowo. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kontinuitas dan stabilitas pemerintahan, tetapi juga untuk memastikan transisi kebijakan yang mulus ke pemerintahan Prabowo yang akan datang. Dengan adanya representasi dari kedua belah pihak, diharapkan kebijakan pemerintah dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *